Makanan jepang yang satu ini tentunya sudah tidak asing untuk minasan. Onigiri (おにぎり/rice ball),  dikenal pula sebagai omusubi (おむすび) atau Nigirimeshi (握り飯) adalah nasi kepal yang dibungkus dengan nori (rumput laut kering) berbentuk segitiga atau silinder. Penyebutan nasi kepal ini berbeda tergantung dari dialek atau kebiasaan masing-masing daerah di Jepang.　Sebenarnya, onigiri adalah nama yang paling umum untuk bola nasi di Jepang seperti pada Prefektur Tokyo dan Kanagawa. Tetapi di sekitar daerah Kanto-Tokaido, omusubi lebih umum digunakan. Namun, terdapat sedikit perbedaan dari segi bentuk antara Onigiri dan Omusubi.  Omusubi diperas dalam bentuk gunung (segitiga) sebagai simbol Tuhan untuk menerima kuasa Tuhan. Dalam teori ini, hanya yang berbentuk segitiga adalah omusubi. Namun, kata onigiri berasal dari nigirimeshi. Nigiru (握 る) berarti pemerasan. Ini berarti onigiri bisa dalam bentuk apa pun asalkan nasi diperas atau dikepal.

　　　　Mulanya, onigiri hanyalah berupa kepalan nasi tanpa nori yang biasa dibawa sebagai bekal makan siang para pekerja atau para prajurit. Penggunaan nori dimulai selama Zaman Edo (1603-1868), ketika orang memutuskan untuk membungkus onigiri dengan rumput laut untuk menghindari tangan yang lengket saat memakannya.　Karena onigiri adalah makanan yang sehat dan praktis, berbagai macam inovasi pembuatan onigiri terus berkembang hingga saat ini dengan beragam jenis, bentuk dan isian. Yang paling populer adalah Onigiri dengan isian salmon (鮭: sake), tuna & mayones (ツ ナ マ ヨ ネ ー ズ: tsuna mayonezu), salmon roe (イ ク ラ: ikura), garam plum (梅干: umeboshi), serta roe pollock asin (明 太子: mentaiko). Tetapi kadang-kadang onigiri  juga diisi dengan daging, keju, atau bahkan telur.

Sumber :

https://samuraimeetups.or.jp/food/onigiri-the-popular-japanese-rice-ball

https://matcha-jp.com/en/1635

http://www.iromegane.com/japan/vocabulary/history-of-onigiri/

Sumber Gambar　：

https://www.japantrips.co/blog/2019/05/onigiri-makanan-sederhana-yang-menggugah-selera