Tipe-Tipe Orang Muslim Di Jepang dalam Urusan Makanan dan Tips Memilih Produk Makanan Halal

Ditulis oleh: Administrator, 25-04-2018

Beberapa tahun belakangan ini sering beredar berita atau artikel tentang “Jepang ramah muslim” di internet. Selain menambah jumlah mushola atau prayer room di beberapa fasilitas umum, pemerintah dan pengusaha restoran lokal juga mengusahakan makanan atau produk-produk makanan menggunakan bahan dasar yang halal. Bahan-bahan dasar inilah yang membuat ragu atau bingung wisatawan-wisatawan, khususnya wisatawan muslim yang sedang berkunjung ke Jepang. Kehati-hatian dalam membeli produk makanan, minuman, bahkan kosmetik pun juga perlu diperhatikan, lo, jangan sampai kita mengonsumsi atau menggunakan produk yang tidak diperbolehkan ajaran agama Islam.

              Lucunya, beberapa orang muslim (mungkin orang Indonesia juga) bisa penulis kategorikan menjadi 3 golongan; golongan orang masa bodoh, medium dan super hati-hati. Golongan masa bodoh adalah orang-orang yang tidak peduli sama sekali dengan makanan yang mereka konsumsi halal atau tidak. Pokoknya semua diterabas saja. Bagi mereka “Mumpung di Jepang”, “Daripada mati”, “Coba dikit gapapa kali, ya” (tapi lama-lama keterusan) dan lain-lain menjadi alasan untuk membela dirinya. Golongan medium adalah mereka yang “Seenggaknya gak makan yang jelas-jelas kelihatan haram”. Maksudnya, ketika mengecek bahan makanan, asalkan tidak ada kata-kata 豚肉 (daging babi), 酒 (sake), ワイン (wain) dan lain sebagainya artinya aman dikonsumsi. Daging babi atau bacon terlihat berbeda dengan daging sapi. Dagingnya lebih pucat, banyak garis putih atau lemaknya dan biasanya diiris tipis memanjang. Kemudian ada juga yang mempertanyakan kehalalan daging sapi atau ayamnya. Apabila masak sendiri, tentu kehalalannya terjamin kalau membeli dagingnya di toko yang menjual daging halal. Kalau di restoran? Tidak ada yang pasti apakah dagingnya halal atau tidak. Golongan terakhir adalah golongan orang yang super hati-hati. Golongan ini adalah mereka yang sampai mempertanyakan bahan makanan yang masih ambigu. Jadi, mereka tidak hanya menyeleksi bahan-bahan yang sudah jelas haramnya, tapi juga memeriksa apakah bahan-bahan kimia yang digunakan halal atau tidak.

Bahan-bahan kimia? Iya, contohnya yang paling sering menjadi masalah 乳化剤 atau emulsifier. Kenapa demikian? Karena emulsifier ini terbuat dari bahan hewani atau nabati. Apabila dari bahan hewani, sebagian besar menggunakan gelatin babi, maka sudah jelas makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh muslim. Lalu bagaimana mengeceknya? Masalahnya adalah di keterangan bahan-bahan hanya tertulis 乳化剤 tanpa ada tambahan terbuat dari bahan nabati atau hewani. Cara paling mudah adalah dengan memeriksanya di internet atau akun facebook Halal Japan. Akun ini mensortir produk-produk apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi orang muslim dengan memberi keterangan bahan produk. Dengan demikian, bagi orang muslim yang benar-benar ingin aman dari makanan haram, sebaiknya rajin-rajin mengecek facebook ini.

halal

Jika tertarik untuk mendaftar sekolah bahasa di Jepang, MIS dapat membantu segala prosedurnya. Silakan hubungi melalui website https://mislanguageschool.com atau datang langsung ke MIS.