Persiapan Pergantian Musim di Jepang

Ditulis oleh: Administrator, 25-08-2018

Jepang yang merupakan salah satu negara sub-tropis memiliki empat musim dan setiap tahun mengalam pergantian iklim, suhu udara, makanan, dan lain sebagainya. Sering terjadi perubahan yang begitu ekstrem begitu musim berganti, mulai dari musim yang dingin hangat kemudian menjadi panas dan kembali dingin lagi. Kira-kira dalam pergantian musim di Jepang apa saja sih yang harus diperhatikan? Simak penjelasannya di bawah yuk.

1. Musim Semi

Image and video hosting by TinyPic

Musim semi di Jepang identik dengan mekarnya bunga Sakura. Tapi tidak hanya itu, jika sudah memasuki musim semi berarti merupakan tahun ajaran baru di kalender pendidikan Jepang. Oleh karena itu, banyak acara seperti upacara penerimaan siswa baru disekolah-sekolah yang ada di Jepang secara serentak dari sekolah dasar sampai dengan jenjang Universitas.

Bulan Maret pertengahan adalah awal dari musim semi di Jepang. Ini adalah masa-masa peralihan dari musim dingin ke musim semi. Jadi, walau pada siang hari suhu udara sudah mencapai 12-15 derajat Celcius, pada malam hari suhu udara akan turun drastis menjadi 2-5 derajat Celcius. Jadi, kita harus tetap menjaga suhu tubuh dengan stabil dan tetap mengenakan pakaian yang tebal. Namun, begitu memasuki bulan April dan Mei, suhu sudah mulai menghangat dan kita sudah dapat mengenakan pakaian yang sedikit lebih tipis.

Mulai memasuki musim semi juga akan banyak serbuk bunga yang berterbangan dan tidak sedikit orang yang terkena alergi serbuk bunga atau dalam bahasa Jepang disebut dengan kafunshou (花粉症). Tanda-tanda gejala alergi serbuk bunga adalah hidung gatal dan mata perih. Oleh karena itu, gunakanlah masker dan belilah obat alergi di toko obat terdekat di Jepang.

2. Musim Panas

Image and video hosting by TinyPic

Suhu saat awal musim panas di Jepang adalah sekitar 23-25 derajat Celcius dan sebelum memasuki puncak musim panas biasanya kita akan melewati musim hujan selama kurang-lebih sebulan yang dikenal dengan sebutan tsuyu (梅雨)dan biasanya datang pada bulan Juni. Musim hujan di Jepang juga sama lembabnya dengan Indonesia, jadi jaga barang-barang dan makanan agar tidak mudah ditumbuhi jamur dan basi.

Saat memasuki masa puncak musim, suhu udara di Jepang bisa mencapai sekitar 40 derajat Celcius. Akibat suhu yang begitu tinggi, tak sedikit orang yang meninggal karena heat stroke atau necchuusyou (熱中症). Karena itu, sebaiknya kita perbanyak mengonsumsi cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

3. Musim Gugur

Selain Momiji, orang Jepang sering menyebut musim gugur adalah musim puncak nafsu makan karena banyak sekali makanan enak yang bisa dinikmati pada musim ini seperti Matsutake Gohan  atau nasi jamur Matsutake, ikan Sanma, ubi bakar, Kuri Gohan atau nasi kastanye, dan lain sebagainya.

Dibalik kenikmatan masakannya, banyak hal yang harus diwaspadai saat musim gugur terutama suhu udara dan angin. Saat memasuki bulan September, suhu udara masih agak panas tapi perlahan-lahan menyejuk, tetapi begitu memasuki pertengahan bulan Oktober, sering sekali suhu udara menurun secara drastis. Oleh karena itu, perlu segera dipersiapkan baju hangat. Angin musim gugur juga dingin dan sangat kencang, bahkan sering kali topan terjadi pada musim ini. Usahakan untuk tidak keluar naik sepeda saat angin kencang.

4. Musim Dingin

Image and video hosting by TinyPic

Musim dingin adalah musim di mana kita bisa menikmati salju, festival musim dingin, dan cahaya lampu hiasan yang menerangi beberapa kota di Jepang. Selain udara yang cukup rendah, kita juga harus memperhatikan kencangnya angin dan badai salju yang menyerang saat musim ini. Sering-seringlah mengecek ramalam cuaca saat di Jepang demi mengetahui kondisi apakah badai akan datang atau tidak. Longsor salju juga sering terjadi jika salju sudah menumpuk,  terutama saat di pegunugan.

Jalanan licin akibat salju juga sering terjadi saat musim dingin. Oleh karena itu, gunakanlah sepatu anti licin saat hendak berjalan kaki di luar dan pasang rantai di ban kendaraan. Adakalanya pula mobil tergelincir akibat jalan yang membeku dan orang-orang terpeleset karena jalan yang licin. Saat Anda berjalan di jalan besar, waspada terhadap mobil.

Tidak hanya suhu udara yang rendah, kelembaban saat musim dingin juga sangat rendah, hal ini dapat mengakibatkan kulit mudah sekali kering dan pecah-pecah, serta membuat kulit mudah terluka hanya dengan goresan kecil. Jadi, tetaplah menjaga kelembaban kulit tubuh saat musim dingin dengan cara mengoleskan body lotion dan krim tangan yang banyak.

Itulah hal-hal yang harus diperhatikan saat memasuki musim baru selama berada di Jepang. Tetap waspada dan persiapkan semuanya dengan matang.

Untuk Informasi mengenai sekolah, bekerja, dan wisata ke Jepang dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.com/