Proses Rapi Membuang Sampah

Ditulis oleh: Administrator, 30-11-2018

        Membuang sampah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, namun tentu saja memerlukan kesadaran diri dari setiap orang untuk selalu membuang sampah tepat pada tempatnya. Kesadaran untuk membuang sampah di tempatnya dapat dikatakan masih kurang, karena masih banyak orang-orang yang sudah terbiasa membuang sampah di sungai. Pemerintah Indonesia sudah melakukan banyak sosialisasi mengenai daur ulang sampah sejak bertahun-tahun yang lalu, tetapi rupanya masih sedikit orang-orang yang peduli dengan pentingnya daur ulang sampah, baik dari segi lingkungan dan perekonomian.

        Di Jepang, budaya untuk selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya yang benar sudah diajarkan dan diterapkan sejak mereka kecil. Bahkan, cara rapi dan sistematis orang-orang Jepang membuang dan memilah-milah sampahnya mungkin membuat orang asing bingung dan merasa kesusahan bagi mereka yang baru tinggal di Jepang. Proses pembuangan dan pendaur ulangan sampah di Jepang dilakukan oleh Japanese Container and Package Recycling Association (JCPRA), sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang sejak tahun 1996. Tim dari JCPRA inilah yang nantinya akan mengambil sampah-sampah di setiap sudut tempat di Jepang. 

Image and video hosting by TinyPic

        Sampah di Jepang dibagi ke dalam 4 kategori dan waktu untuk pengumpulan setiap kategori tersebut berbeda-beda. Yang pertama adalah sampah yang mudah dibakar (combustible trash) yang diambil setiap dua kali dalam satu minggu, yaitu macam-macam kertas, tas plastik, barang-barang yang berbahan karet, dan wadah plastic seperti botol minyak, botol saus, botol yoghurt, dan lain-lain. Yang kedua adalah sampah yang tahan api atau tidak mudah dibakar (incombustible trash) yang diambil setiap satu bulan sekali, yaitu barang-barang yang terbuat dari bahan keramik, besi, dan kaca. Yang ketiga adalah sampah yang berukuran sangat besar, seperti peralatan-peralatan rumah tangga (kursi, meja, kipas angin, lemari kecil, dan lain-lain). Yang terakhir adalah botol dan kaleng yang diambil setiap dua kali dalam satu bulan, yaitu botol atau kaleng bekas makanan. Sampah jenis ini harus dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dilepas penutupnya, baru dikumpulkan untuk dibuang.

      Setelah memahami kategori-kategori sampah tersebut, perlu diperhatikan pula peraturan-peraturan dalam pembuangan sampah. Kantong sampah dibagi beberapa warna sesuai dengan kategori-kategori sampah yang telah ditentukan. Setiap daerah di Jepang memiliki warna yang berbeda-beda. Biasanya kantong sampah ini dapat dibeli di minimarket. Kemudian, ada harga tertentu apabila kita akan membuang barang elektronik bekas, semakin besar barangnya, maka akan semakin mahal harganya. Sebelum membuang barang tersebut, kita juga harus menempelkan stiker yang menandakan bahwa kita sudah membayar biaya pembuangannya. Apabila kita akan membuang minyak goring yang telah dipakai, kita tidak boleh membuangnya begitu saja di tempat mencuci piring, melainkan kita harus membekukannya dan menggolongkannya ke dalam combustible trash. Waktu, area, dan aturan dalam pengumpulan sampah ini dapat berbeda-beda di setiap daerah di Jepang, sehingga hal tersebut juga penting untuk dicari tahu agar tidak melakukan kesalahan dalam pembuangan sampah. 

      Jadi, bagi kalian yang berencana untuk tinggal di Jepang, jangan lupa untuk memperhatikan cara-cara, waktu, dan aturan dalam pembuangan sampah. Apabila kita salah dalam mengkategorikan sampah-sampah tersebut, maka sampah kita akan ditolak oleh pekerja-pekerja yang mengambil sampah tersebut dan memberikan stiker merah yang menandakan bahwa kita salah mengkategorikan sampah tersebut.

 

Untuk Informasi mengenai sekolah, beasiswa, bekerja, dan wisata ke Jepang dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.com/

Sumber:
http://jpninfo.com/9826
https://www.tofugu.com/japan/garbage-in-japan/
https://en.wikipedia.org/wiki/Recycling_in_Japan