Hinamatsuri (Hari Anak Perempuan)

Ditulis oleh: Administrator, 15-03-2019

        Hinamatsuri atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan hari anak perempuan dirayakan setiap tanggal 3 bulan Maret. Hinamatsuri bertujuan untuk mendoakan agar anak perempuan di Jepang tumbuh sehat dan selalu diberkati dengan kebahagiaan. Perayaan Hinamatsuri dilakukan dengan memajang set boneka Hina bagi keluarga yang mempunyai anak perempuan.

       Pada umumnya orang tua akan membelikan boneka Hina ketika anak perempuan mereka lahir. Kecuali bagi keluarga yang mempunyai boneka Hina yang diwariskan secara turun-temurun. Dari akhir Februari sampai tanggal 3 Maret boneka Hina akan dipakaikan baju kuno yang biasa dipakai keluarga kerajaan di jaman Heian (794-1185M). Boneka-boneka ini disusun di rak yang dilapisi kain merah secara bertingkat. Boneka Hina melambangkan keluarga kerajaan di jaman Heian. Sehingga susunannya pun dari tingkatan teratas adalah kaisar dan permaisuri kemudian di bawahnya adalah pelayan dan pengiring musik. Sudah merupakan adat bahwa setelah perayaan Hinamatsuri boneka-boneka Hina harus secepatnya disimpan lagi karena ada kepercayaan bahwa jika boneka-boneka tersebut dibiarkan di luar, anak perempuan di keluarga tersebut akan sulit menikah. Ada juga beberapa orang yang menghanyutkan boneka kertas ke sungai untuk agar terhindar dari nasib buruk.

       Pada hari perayaan Hinamatsuri anak-anak perempuan akan mengundang temannya untuk berpesta di rumah. Keluarga yang merayakan Hinamatsuri akan mempersiapkan hidangan-hidangan yang lezat di hari ini. Salah satu makanan khas pada hari ini adalah hina arare yang sekilas nampak seperti popcorn. Makanan ini terbuat dari beras ketan yang dimatangkan dengan cara digoreng, berukuran kurang lebih 2 hingga 3 cm.

Image and video hosting by TinyPic

       Sejarah perayaan Hinamatsuri dimulai pada awal tahun 1600an untuk mengusir roh jahat yang dipraktikan oleh kerajaan China kuno pada waktu itu. Orang-orang pada zaman ini percaya bahwa kesengsaraan dan dosa bisa dihilangkan dengan cara dipindahkan ke dalam boneka yang kemudian dihanyutkan ke sungai. Tradisi ini disebut dengan hinaokuri atau nagashibina dimana orang-orang akan menghanyutkan boneka kertas di sore hari pada tanggal 3 maret. Tradisi hinaokuri  ini masih dilakukan di beberapa area di Jepang.

 

Untuk Informasi mengenai sekolah, beasiswa, bekerja, dan wisata ke Jepang dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.com/

Sumber: 

https://www.thespruceeats.com/hina-matsuri-2031037

http://netzaomori.co.jp/information/882