Bīngtánghúlu (冰糖葫芦), Dessert yang Memanjakan Lidah

Ditulis oleh: Administrator, 15-08-2022

          Bīngtánghúlu, atau buah-buahan yang ditusuk di sebuah stik dan dilapisi dengan gula yang mengkristal, tidak memerlukan banyak promosi di kalangan muda-mudi pecinta manis di Beijing, meskipun terdapat persaingan yang ketat dari makanan ringan generasi baru seperti keripik kentang, popcorn, dan cokelat. Memiliki panjang sekitar 20 sentimeter, berwarna merah cerah dengan rasa asam manis yang sempurna, tanghulu adalah manisan tradisional yang banyak digemari di ibu kota.

          Setiap tahun saat musim dingin, penjualan tanghulu mulai “memanas” di hampir setiap sudut jalan di kota. Penjual makanan keliling membawa jerami besar atau tiang plastik dengan puluhan tanghulu tertancap di dalamnya saat mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Setiap penjual memiliki panggilan berirama yang berbeda. Banyak warung makan di taman, supermarket atau di sepanjang pinggir jalan menjual Bingtanghulu. Pembeli dapat menonton pemilik warung membuat Bingtanghulu langsung di tempat.

Simbol Keberuntungan

          Bagi banyak orang Beijing, Bingtanghulu bukan hanya sebagai suguhan yang lezat, tetapi juga simbol keberuntungan dan sorotan dari pameran kuil tradisional yang diadakan selama liburan Tahun Baru Imlek di Beijing. Tanghulu yang dijual di Pameran Kuil Changdian di Distrik Xuanwu dianggap sebagai yang paling menguntungkan oleh banyak orang Beijing. Berasal dari Dinasti Ming (1368-1644), pameran kuil di Changdian dimulai kembali pada tahun 2001, setelah 37 tahun terhenti, dan sekarang menjadi salah satu pameran terbesar di ibu kota. Banyak Bingtanghulu yang dijual di pasar sepanjang sekitar satu meter dan dihiasi dengan bendera warna-warni di atasnya.

          Umumnya kebanyakan pembeli tidak memakannya. Mereka membawanya pulang sebagai semacam tanda keberuntungan, yang mereka yakini akan membawa keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran di tahun baru mendatang.

Sejarah

          Legenda mengatakan bahwa Bingtanghulu berasal dari Dinasti Song (960-1279). Suatu ketika seorang selir kekaisaran Kaisar Guangzong (1147-1200) jatuh sakit parah dan para tabib istana gagal menemukan pengobatan yang efektif. Kaisar yang khawatir mengerutkan alisnya dengan putus asa setiap hari. Kemudian seorang dokter dari luar istana menawarkan diri untuk mencoba menyembuhkan penyakit selir itu. Setelah memeriksa pasien secara menyeluruh, dokter menulis resep sederhana: Rebus buah haw dalam gula dan air, dan makan 5 sampai 10 buah sebelum makan. Dokter mengatakan selir itu akan sembuh dalam waktu kurang dari dua minggu jika dia mengikuti resepnya. Baik kaisar maupun tabib istana tidak memercayai kata-kata dokter itu. Namun di luar dugaan, selir itu semakin membaik dan akhirnya sembuh.

          Kisah penyembuhan ajaib dengan cepat menyebar di antara orang-orang biasa. Beberapa penjual makanan mulai menusukkan buah haw dengan stik bambu dan menjualnya sebagai makanan ringan, dan setelah dibenamkan dengan sirup gula panas, mereka menjadi tanghulu yang kita kenal.

          Dikatakan bahwa tanghulu pertama hanya memiliki dua buah haw: yang kecil di atas dan yang besar di bawah, yang membuat makanan itu terlihat seperti hulu, atau labu botol.

          Inilah sebabnya mengapa mereka disebut tanghulu hari ini, yang berarti "permen labu botol" dalam bahasa Mandarin dan nama itu telah melekat meskipun fakta bahwa sebagian besar tanghulu mencakup empat hingga delapan haw dan tidak terlihat sedikit pun seperti labu permen hari ini.

          Selain buah haw, berbagai bahan yang mempesona seperti kumquat, yam, water chestnut, dan kurma Tiongkok digunakan untuk membuat tanghulu. Tapi semuanya dibuat dengan metode yang hampir sama. Ambil buah haws, misalnya; Cuci buah haws, buang bijinya, tusuk buah haws bersama di stik bambu, lalu celupkan ke dalam sirup gula mendidih dan keluarkan dan biarkan dingin untuk mengeraskan sirup.

          Bahan-bahan seperti yam dan water chestnut harus dikukus terlebih dahulu sebelum dibuat menjadi tanghulu. Banyak pembuat tanghulu menekankan bahwa pengaturan panas adalah elemen kunci dalam membuat tanghulu yang baik. Jika suhu sirup terlalu rendah, tanghulu akan lengket; jika sirup terlalu panas, lapisan manisan tanghulu akan terlihat gelap dan terasa pahit.

Untuk Informasi mengenai kursus Mandarin dan wisata ke China dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.co.id/

Sumber gambar:

https://ali.xinshipu.cn/20181006/original/1538787840595.jpg