
Wushu (Wǔshù; 武術) secara harfiah berasal dari dua kata, yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah ilmu perang, sedangkan arti kata “Shu” adalah seni. Sehingga Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk bertempur/bela diri. Ini merupakan istilah yang lebih benar dibanding dengan istilah yang lebih terkenal tapi salah dalam penggunaannya, Kungfu, yang berarti “ahli” dalam bidang tertentu, tidak hanya terbatas dalam bela diri. Sedikit berbeda dengan seni bela diri lainnya, Wushu memiliki 5 elemen di dalamnya, yaitu:
1. Air: melambangkan kehidupan dan kelembutan, karena air memberi makan tumbuhan dan bentuk air sendiri yang selalu sesuai dengan wadahnya.
2. Kayu: melambangkan tulang dan otot, sebagai energi dari kehidupan yang jika terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot).
3. Api: melambangkan kekuatan dan ketangkasan, memberi nutrisi dari hasil pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan.
4. Bumi: melambangkan pertahanan, memberikan tempat bagi berbagai unsur untuk berkembang.
5. Logam: melambangkan penggunaan senjata, mengkombinasikan berbagai unsur yang bermanfaat untuk menguasai berbagai senjata yang sangat penting bagi wushu.
Hubungan berbagai unsur dalam wushu adalah air mendinginkan api, api menempah logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air. Jadi, semua unsur ini saling berhubungan satu sama lain.
Di Indonesia, Wushu kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat. Wushu yang dulu hanya dimainkan oleh orang-orang tua, dan itu pun hanya golongan tertentu, kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia. Namun, sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh banyak orang dari berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan masih banyak lagi daerah lain.
Wushu yang berstandar Internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1992 yang di prakarsai oleh tokoh olahraga IGK Manila, yang kemudian menjadi Ketua Umum nya yang pertama serta berhasil membawa Nama Wushu Indonesia ke forum Internasional. Pada waktu itu, Wushu di Indonesia diresmikan atau mulai menjadi sebuah organisasi olahraga yang resmi terdaftar di KONI pada tanggal 10 November 1992 dengan nama Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Dan untuk pertama kalinya Tim Wushu Indonesia berpartisipasi pada ajang SEA GAMES Singapura tahun 1993.
Sejak saat itu, pemkembangan olahraga Wushu di Indonesia tergolong pesat, dan diminati oleh berbagai kalangan, termasuk dari kalangan pribumi. Beberapa atlet Wushu Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa di level Asia, antara lain Gogi Nebulana, Susyana Tjan, dan Lindswell Kwok. Olahraga Wushu di Indonesia sendiri dipertandingkan pada iven lokal seperti Pekan Olahraga Nasional dan Daerah, sedangkan pada iven-iven dunia seperti di Sea Games, East Asian Games, Asian Games, World Wushu Championships, World Junior Wushu Championships, World Combat Games, dan sebagainya.
Sumber:
https://www.tionghoa.info/kesenian-wushu/
https://id.wikipedia.org/wiki/Wushu
Sumber Gambar:
https://img.soundofhope.org/2020-01/img_4179ab-1-1280x640.jpg