Jalur Sutra (絲綢之路 ; Sī Chóu Zhī Lù)

Ditulis oleh: Administrator, 18-05-2020

          Apakah kalian pernah mendengar mengenai Jalur Sutra? Jalur Sutra (絲綢之路 ; Sī Chóu Zhī Lù) merupakan sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara Timur dan Barat dengan dihubungkan oleh pedagang, pengelana, biarawan, prajurit, nomaden dengan menggunakan karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Chang'an, Republik Rakyat Tiongkok, dengan Antiokhia, Suriah, dan juga tempat lainnya pada waktu yang bervariasi. Pengaruh jalur ini terbawa sampai ke Korea dan Jepang.

          Pertukaran ini sangat penting tak hanya untuk pengembangan kebudayaan Tiongkok, India, dan Roma namun juga merupakan dasar dari dunia modern. Istilah 'Jalur Sutra' pertama kali digunakan oleh geografer Jerman Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Tiongkok yang banyak berupa sutra. Ada beberapa rute yang dapat dilalui untuk dapat melewati jalur sutra ini, pertama adalaha Jalur Utara (Northern Route) dan Jalur Selatan (Southern Route), dengan melalui Taklamakan Desert (gurun pasir) dan Lop Nur (danau).

Jalur Utara 

          Jalur ini dimulai dari Chang’an (sekarang disebut Xi’an), sebuah ibukota kuno Tiongkok yang dipindahkan lebih jauh ke timur selama pemerintahan Dinasti Han yang kemudian dipindahkan ke Luoyang. Rute tersebut ditentukan sekitar abad ke-1 SM saat Han Wudi mengakhiri pelecehan oleh suku-suku nomaden.

          Jalur Utara ini bergerak menuju ke barat laut melalui provinsi Gansu di Tiongkok dari Provinsi Shaanxi dan terbagi menjadi tiga rute lagi, dua di antaranya mengikuti jalur pegunungan di utara dan selatan Gurun Taklamakan dan akan bertemu kembali di jalur Kashgar, dan yang lainnya menuju ke utara kota Tian di Pegunungan Shan melalui kota Turpan, Talgar, dan Almaty (yang sekarang terletak di Tenggara Kazakhstan). Jalur Utara ini terbentang lagi di sebelah barat Kashgar, dengan sebuah jalur yang membuat cabang ke selatan menuju Lembah Alai, Termez (saat ini dikenal dengan Uzbekistan) dan Balkh (Afghanistan), sementara yang lain melakukan perjalanan melalui Kokand di Lembah Fergana (di Uzbekistan timur sekarang) dan kemudian barat melintasi Gurun Karakum. Kedua rute tersebut bergabung dengan rute selatan utama sebelum mencapai Merv kuno, Turkmenistan. Cabang lain dari rute Utara ini, membelok ke barat laut melewati Laut Aral dan utara Laut Kaspia, lalu menuju Laut Hitam.

         Biasanya segerombolan kafilah membawa banyak barang seperti kurma, bubuk safron, dan kacang pistachio dari Persia; kemenyan, gaharu, dan mur dari Somalia; kayu cendana dari India; botol kaca dari Mesir, menuju ke Tiongkok dan banyak komoditas mahal lainnya yang diinginkan  belahan dunia lain. Sebagai gantinya, rombongan kafilah tersebut mengirim sutra, pernis, dan porselen dari Tiongkok ke negara asal atau negara yang dilaluinya.

Jalur Selatan 

         Adapun Jalur Selatan atau atau sering kali disebut sebagai jalur Karakoram, merupakan rute tunggal yang berjalan dari Tiongkok melalui pegunungan Karakoram. Dan saat ini jalur ini masih ada dan beraspal sebagai Jalur International yang menghubungkan Pakistan dan Tiongkok, dan dikenal sebagai Jalan Raya Karakoram.

         Mengarah ke arah Barat, jalur ini menawarkan perjalanan yang cukup menguras tenaga, dengan sebuah tanjakan di selatan memungkinkan perjalanan ini harus diselesaikan melalui laut dari berbagai titik. Menyeberangi pegunungan tinggi dan melewati wilayah utara Pakistan, juga melewati pegunungan Hindu Kush, dan ke Afghanistan. Kemudian jalur ini bertemu kembali dengan rute tara dekat Merv, Turkmenistan. Dari Merv, jalur ini mengikuti garis lurus hingga ke Barat dengan melalui pegunungan utara Iran, Mesopotamia, dan ujung utara Gurun Suriah menuju ke Levant, di mana kapal-kapal dari para dagang Mediterania melanjutkan rute regulernya ke Italia. Sementara, jalur darat akan menyusuri jalur utara melalui Anatolia atau menyusuri jalur selatan menuju ke Afrika Utara.

          Orang-orang lebih memilih untuk berjalan pada saat musim dingin karena faktor adanya air dan juga barang yang dijual di musim panas jauh lebih mahal daripada musim dingin. Di Jalur Sutra ini terdapat sebuah tempat peristirahatan yang bernama Caravan Sarai, bangunan besar dan berbentuk seperti benteng. Di dalamnya banyak terdapat toko, penginapan, dan yang paling banyak ialah tempat pertukaran hewan. Mereka menukar hewan mereka yang sudah digunakan selama perjalanan dengan hewan baru yang lebih kuat. Orang yang meninggal di Jalur Sutra ini di lemparkan ke suatu tempat yang bernama pemakaman langit (alam terbuka), karena mereka mempercayai bahwa kehidupan manusia selalu berbuat baik hingga akhir hayatnya, oleh karena itu tubuh mereka dibiarkan di alam terbuka agar dapat dimakan oleh burung.

Untuk Informasi mengenai kursus Mandarin dan wisata ke China dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.co.id/

Sumber:

https://sekolahumroh.com/jalur-sutra/

Sumber gambar:

https://transportgeography.org/wp-content/uploads/Silk-Road.png