Sejarah Kelembutan Sutra di Tiongkok

Ditulis oleh: Administrator, 20-07-2020

             “Ulat Sutra memintal semua sutra sampai mati dan lilin tidak berhenti menangis sampai dia sepenuhnya terbakar”. Puisi dari Dinasti Tang ini sangat akurat dalam mendeskripsikan kehidupan dari ulat sutra. Walaupun dengan kecanggihan teknologi masa kini ulat sutra hanya dapat memproduksi jumlah benang sutra yang terbatas, yaitu kira-kira 1000 meter dengan masa hidup mereka yang hanya 28 hari. Kelangkaan bahan baku dan nilai yang dihasilkan menjadikan nilai sutra menjadi tinggi.

             Legenda menyebutkan bahwa pada zaman dahulu kala, Istri dari Huang Di yaitu Lei Zu yang telah mengajarkan orang-orang untuk memelihara ulat sutra dan memintal benangnya. Pada masa awal feudal Tiongkok, sutra bukan lagi barang eksklusif yang hanya bisa dimiliki oleh para aristokrat. Pola, pemintalan, border dan Teknik pewarnaan semua berkembang dan terpengaruh oleh ideologi yang bebas pada waktu itu. Produk yang terbuat dari sutra ditemukan pada saat penggalian makam dari makam Mawangdui Han dan hal tersebut membuktikan kemajuan pengolahan sutra pada saat itu.

             Pada masa dinasti Han barang-barang produksi telah dikirim sampai sejauh mungkin bahkan sudah sampai ke Roma dari Chang’an (sekarang provinsi Xi’an ). Terdapat rute perdagangan jalur darat yang dikenal sebagai jalur sutra, yang mendukung perkembangan perdagangan dunia saat itu, dimulai dari Tiongkok, sampai Mediterania dan Thailand. Setelah melalui proses dan distribusi yang Panjang tidak heran sutra memiliki nilai setara dengnn emas pada  masa itu. Tidak heran ada sebuah pepatah sutra yang lembut yang telah menghubungkan Tiongkok dengan seluaruh dunia. Tidak heran bahwa Tiongkok merupakan pemasok utama sutra di dunia hingga tahun 1908.

             Dalam karakter Tiongkok kata-kata yang mengandung komponen丝(si) atau sutra selalu berasosiasi pada hal-hal yang murni dan mendalam. Sutra yang kaya akan warna, tekstur, kekuatan dan keindahan membuat sutra berimplikasi pada hal yang murni dan tidak tercela. Wanita yang memiliki rambut hitam diasosiasikan pada sutra hitam, perasaan kasih sayang bisa disebut dengan perasaan sutra dan sebagainya.

Untuk Informasi mengenai kursus Mandarin dan wisata ke China dapat menghubungi kami melalui website https://mislanguageschool.co.id/

Sumber:

https://www.traveltiongkokguide.com/intro/

Sumber gambar:

https://www.pexels.com/photo/close-up-colors-detail-fabric-1475034/Photo by Engin Akyurt from Pexels