Hotpot (火鍋; huoguo), juga dikenal sebagai steamboat, adalah salah satu metode memasak dari Tiongkok, panci dengan kaldu mendidih disiapkan di meja makan yang berisi dengan aneka bahan makanan khas Asia Timur.
Saat panci panas berisi kaldu dibiarkan mendidih, bahan mentah dimasukkan ke dalam panci dan dimasak dengan mencelupkannya sebentar ke kaldu. Penyajian secara Hotpot sering dilakukan di rumah atau restoran, dan dianggap sebagai hidangan utama, hotpot sering disantap menggunakan saos untuk penyedap tambahan.Bahan - bahan umum yang sering digunakan adalah daging yang telah diiris tipis, sayuran, jamur, bihun, kentang, pangsit dan seafoood.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa hotpot paling awal muncul di Dinasti Zhou, kemudian menjadi populer dan menjadi makanan favorit kaisar di masa dinasti Qing, diceritakan bahwa kaisar Qianlong makan hotpot saat makan, pagi, siang atau malamnya. Kemudian Kaisar Jinqing saat penobatannya menyediakan 1550 hotpot.
Disaat mengelilingi panci ketika makan hotpot, hal tersebut dapat mengeratkan persahabtan dan menyatukan angggota keluarga serta kolega. Makan hotpot tidak lengkap rasanya tanpa ada obrolan dan pembicaraan. Suasana hangat membuat orang merasa nyaman dan rileks. Hotpot sangat populer di musim dingin dan di tempat yang dingin.
Karena popularitas yang tinggi dan cara makan yang unik, hot pot telah menjadi daya tarik utama industri pariwisata di beberapa daerah di Tiongkok. Seperti Chongqing dan Sichuan.
Chongqing hotpot merupakan representasi dari masakan Tiongkok gaya utara yang terkenal dengan rasa yang sangat pedas atau (麻辣; mala). Shichuan hotpot juga memiliki karakter rasa yang sama dengan Chongqing, namun memiliki kuah yang lebih kering麻辣香锅 malaxiangguo. Karena kepopulerannya, hotpot menjadi sangat populer di berbagai negara dengan berbagai variasi dan nama. Di Jepang disebut dengan Shabu Shabu, Kamboja dengan sebutan Yao Hon, dan di Vietnam disebut dengan lau atau cu lao.
Sumber gambar:
https://hyoto.jp/cms/wp-content/uploads/2019/10/2-1.jpg