Seni kaligrafi Tiongkok bukanlah seni kaligrafi biasa, melainkan seni kaligrafi Tiongkok memiliki 5 gaya yang berasal dari dinasti yang berbeda-beda, dan memiliki ciri khas serta keindahannya tersendiri.
Gaya 篆書 zhuànshū atau Seal script (Gaya Segel) adalah gaya dengan bentuk huruf panjang, bundar dan menunjukkan keindahan guratan melengkung. Seal script adalah gaya terkuno dari penulisan karakter Hanzi, yang umum digunakan sepanjang abad ke-1 SM. Gaya ini berkembang secara organik dari naskah-naskah yang ditulis selama Dinasti Zhou (1600 – 1046 SM).
Gaya 隶书 lìshū atau Clerical script (Gaya Pejabat) merupakan bentuk huruf berciri khas datar, dan menampilkan keindahan garis persegi. Gaya lìshū pertama kali digunakan selama Dinasti Han (206 SM – 220 M). Gaya ini selain memberikan cita rasa artistik, juga memiliki tingkat keterbacaannya yang tinggi.
Gaya 楷书 kǎishū atau Regular Script (Gaya Reguler) adalah gaya paling umum dilihat dalam seni kaligrafi Tiongkok, dimana huruf-hurufnya persegi dan teratur, serta guratannya penuh dan indah. Gaya ini mencapai kejayaannya selama masa Dinasti Tang (618 – 907).
Gaya 行书 xíngshū atau Semi-cursive script (Gaya Berjalan) merupakan salah satu gaya kuno dan sangat artistik dari penulisan karakter Hanzi. Tulisan karya 王羲之 (wángxīzhī) dan 王獻之 (wángxiànzhī) dari Dinasti Jin (226 – 420) dianggap sebagai wakil tipikal penulisan ini. Gaya ini juga merupakan gaya semi-kursif (ditulis dengan karakter bergabung, atau huruf sambungnya karakter hanzi) dari karakter Hanzi.
Gaya 草书 cǎoshū atau Cursive Script (Gaya Berlari) merupakan gaya yang menampilkan keindahan garis, berupa garis-garis yang terlihat “menari” yang penuh gairah kehidupan dan semangat. Gaya cǎoshū adalah gaya terbaik untuk pengungkapan perasaan dan kepribadian sang ahli kaligrafi. Gaya ini diperkirakan berasal Dinasti Jin (266 – 420).
Sumber:
https://www.tionghoa.info/asal-usul-seni-kaligrafi-tiongkok/
Sumber gambar:
https://n.sinaimg.cn/sinacn20191028ac/646/w1218h1028/20191028/8be8-ihqyuyk4285181.jpg